Text
Seni Beladiri Karate
Penulisan buku Karate tidaklah mudah, sangat luas. Sangat sulit untuk memilah dan memilih dari begitu banyaknya sumber, versi, dan perkembangan aliran-aliran yang kini marak terjadi di seantero dunia Karate. Apa yang seharusnya ditulis dan mana yang seharusnya lebih dikemukakan, begitu awal kesulitannya, karena begitu kaya nuansa keanekaragaman aliran, banyak mengandung kesamaan dan perbedaan antar aliran, antar perguruan, antar tokoh-tokohnya. Buku ini mungkin masih menghadirkan sejumlah perbedaan pandang, paradoksal, kontradiktif, kontroversial, dan macam- macam penilaian yang diharapkan semua bermuara konstruktif.
Berlatih Karate merupakan belaid azasi pada masing-masing aliran dan perguruan, antara satu sama lainnya memiliki perbedaan dan keunggulan masing-masing yang diyakininya paling benar. Misalnya, tokoh Bapak Karate Dunia Ginchin Funakoshi lebih menekankan pada latihan Kata. Menurutnya, Kata adalah Karate, Karate adalah Kata. Sedangkan Masutatsu Oyama yang masih terhitung murid Ginchin Funakoshi, lebih menekankan latihan Kumite yang terkenal dengan gaya keras sistem knock down. Di Indonesia, seorang idealis Karate seperti Sabeth Muchsin, tetap berpegang teguh berpendirian pada pengembangan kime Karate tradisional. Sementara kalangan muda di kota-kota besar, nampak mulai membawa angin perubahan paradigma yang lebih bernuansa pada PERP pemenuhan kebutuhan gaya hidup (life style).
Buku kajian Karate ini merupakan kompilasi deskriptif yang berusaha mendokumentasikan fakta-fakta sosial serta mensarikan berbagai hal yang nampak menonjol di dunia Karate.
Tidak tersedia versi lain