Text
Selamat Tinggal
Kisah ini menceritakan seorang penjaga toko buku ‘Berkah’ yang berada di dekat stasiun kereta listrik. Ia adalah Sintong Tinggal yang juga seorang mahasiswa rantau Fakultas Sastra yang sudah tahun ke tujuh masa kuliahnya dan belum lulus. Hal demikian yang membuat dirinya disebut sebagai “mahasiswa abadi”.
Toko buku Berkah tidaklah seperti toko buku lainnya yang ada di dalam Mal dengan berbagai rak yang tertata rapi, pencahayaan yang terang, dan lantai yang bersih mengkilat. Toko buku milik Paklik ini hanya bermodalkan kipas angin tua dengan suara deritnya yang khas. Namun, sayangnya toko buku tersebut tidak seperti namanya ‘Berkah’ sebab toko buku yang dijaga oleh Sintong merupakan sebuah toko yang menjual berbagai buku bajakan.
Tidak tersedia versi lain