Text
Dahlan Iskan Sang Pendobrak
S aya memang dikirimi draf buku yang mau diterbitkan, tapi saya tidak mau membaca draf itu. Saya khawatir kalau saya baca draf buku itu akan memunculkan opini saya yang tidak objektif. Saya akan baca bukunya dalam bentuk yang sudah jadi kelak. Saya tidak ingin dalam menulis kata pengantar ini terpengaruh oleh isi buku. Saya juga tidak ingin memengaruhi isi buku sebelum dicetak. Biarlah rekan Sholihin mewujudkan karya tulisnya sebebas-bebasnya. Saya tidak ingin memengaruhi isi buku.
Tentu saya percaya pada kompetensi rekan Sholihin dalam menulis buku ini. Dia begitu lama bekerja sama dengan saya di Jawa Pos. Dialah generasi pertama intelektual di Jawa Pos. Angkatan wartawan pertama Jawa Pos yang sengaja direkrut untuk memperkuat redaksi Jawa Pos yang lagi berada di tahap pertama fase berkembang.
Rekan Sholihin, dengan latar belakang pesantren, universitas Islam dan pengetahuan agamanya yang tinggi mempunyai kelebihan tersendiri. Dia sosok yang amat tawadlu. Bahkan, ketika dia sudah pensiun dari Jawa Pos (Jawa Pos, khususnya di bagian redaksi, mengenakan aturan harus pensiun saat memasuki umur baru 50 tahun), ke-tawadlu-annya tidak hilang dan juga sebagai aktivis yang ketika Pak Harto berada di puncak kekuasaan otoriternya, dia berani melawannya sampai masuk tahanan militer. Sholihin menjadi salah satu ruh redaksi Jawa Pos yang saat itu lagi dikembangkan.
KH AGOES ALI MASYHURI:
M aka, pertanyaan yang muncul apakah keinginan Dahlan Iskan itu terpuaskan dengan hal yang tercapai? Jawabnya bisa Anda baca buku "Dahlan Iskan Sang Pendobrak," untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran umum siapa sebenarnya Dahlan Iskan. Yaitu sosok yang sederhana, pemberani, pekerja keras, dan punya komitmen keumatan yang kuat. Terobosan-terobosan yang dilakukan oleh Dahlan Iskan mengusung nilai-nilai kejujuran, disiplin serta kerja keras, sehingga banyak orang yang kebakaran jenggot alias kepentingannya terpotong. Kecurangan-kecurangan yang terjadi pada birokrasi yang dipimpinnya disorotinya dengan kacamata yang cermat, baik tatkala dia menjabat sebagai direktur utama PLN maupun sebagai menteri BUMN, Maka, banyak orang yang tidak senang karena kepentingannya terpotong, sehingga mengeluarkan kritik-kritik yang miring bahkan berusaha untuk menjatuhkannya Ketika bertemu dengan saya pada pertengahan Oktober 2012 bersama seorang mursyid dari Irak yang bernama Syekh Hasyim, saya katakan kepada Mas Dahlan, "Mas, layang- layang itu bila semakin tinggi, anginnya semakin kencang. Tidak ada derajat tanpa ujian. Maka, peranan kesabaran sangat dibutuhkan dalam menghadapi ujian, rintangan dan cobaan. Karena pertolongan Allah senantiasa bersama orang-orang yang sabar."
Tidak tersedia versi lain