Text
Love For Imperfect Things: Mencintai Ketidaksempurnaan
Review Buku Love for Imperfect Things: Cara Mencintai Ketidaksempurnaan – Berbicara tentang cinta memang tidak ada habisnya. Topik ini sungguh menarik untuk dibahas, karena cinta menyelimuti segala bidang kehidupan manusia, dan akan bertahan hingga akhir kehidupan manusia.
Tapi, cinta juga tidak memiliki definisi pasti yang jelas. Tiap orang dapat menerjemahkannya secara berbeda-beda.
Layaknya segala hal di dunia, tidak ada yang sempurna, begitu juga dengan cinta. Cinta dapat muncul, tumbuh dari keburukan, bahkan bisa juga menyebabkan hal yg buruk.
Meski begitu, kembali lagi kepada diri kita. Bagaimana cara pikir kita dalam menerjemahkan cinta, akan mengubah pemaknaan kita akan cinta.
Love for Imperfect Things merupakan buku yang membahas tentang cinta, yang ditulis oleh biksu populer yang mengajar Zen, sekaligus penulis salah satu buku dengan penjualan terbaik “The Things You Can Only See When You Slow Down”, Haemin Sunim.
Layaknya buku The Things You Can Only See When You Slow Down, buku Love for Imperfect Things merupakan buku yang dikategorikan sebagai buku penolong diri, yang memuat kebijaksanaan spiritualitas.
Namun, berbeda dengan buku sebelumnya yang mengajak pembacanya untuk mencapai mindfulness dan beristirahat di dunia yang sibuk, buku ini berisi pengajaran tentang cara mencintai diri kita sendiri, orang lain, dan keadaan di sekitar, dengan menerima segala kekurangan dan ketidaksempurnaan.
Format penulisan buku kedua hasil tulisan Haemin Sunim ini nampak sama dengan buku pertamanya, yakni terbagi menjadi delapan sub-bab yang membahas kategori topik berbeda.
Delapan sub-bab tersebut, yaitu Self-Care, Family, Empathy, Relationships, Courage, Healing, Enlightenment, dan Acceptance.
Dapat dilihat dari kedelapan sub-bab tersebut, Haemin Sunim membagi secara bertahap dan fokus menjabarkan tiap-tiap fase dalam proses mencintai.
Dan tentunya, semua dimulai dari diri sendiri. Sebab, dimulai ketika anda merawat diri sendiri, kemudian dunia akan mulai menganggap anda layak untuk diperhatikan.
Inspirasi utama dari buku ini adalah sejumlah kisah yang dibagikan kepada dirinya, ketika ia mengadakan kuliah umum. Juga sebagian dari sejumlah pertanyaan yang diajukan di akun media sosial yang dimilikinya.
Seperti buku The Things You Can Only See When You Slow Down, buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata hasil refleksi pengalaman hidup Haemin Sunim yang selama bertahun-tahun membantu sejumlah orang untuk mulai merawat diri.
Perbuatan yang akan kita lakukan pada orang lain, berawal dari perlakuan kita kepada diri sendiri. Jika kita memperlakukan diri kita dengan penuh belas kasih, empati, dan pengampunan, maka kita akan memperlakukan orang lain sedemikian rupa kita lakukan pada diri kita sendiri.
Dengan memperlakukan orang lain layaknya memperlakukan diri sendiri, kita membuka kemungkinan untuk saling terhubung dalam tingkat yang lebih dalam.
Novel Love for Imperfect ditulis dalam bentuk esai pendek yang relevan dengan kehidupan pembaca, karena ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, juga memuat kalimat-kalimat tentang cinta yang dapat direnungkan.
Dengan format penulisan tersebut, Haemin Sumin mengajak para pembaca untuk dapat memahami diri sendiri secara lebih jauh, menyelam hingga sisi terdalam diri, untuk meresapi dan memahami makna cinta dari berbagai sudut pandang. Termasuk dalam sudut pandang negatif ketika diri merasa emosi dan perasaan negatif lainnya, seperti rasa kecewa.
Buku Love for Imperfect Things karya Haemin Sunim ini diharapkan dapat membawa para pembacanya mendapatkan ketenangan batin, terdorong untuk lebih semangat, dan menjadi bijaksana dalam segala hal, supaya para pembaca bisa belajar untuk mencintai diri sendiri, kehidupan yang dijalani, dan semua orang yang ada di dalam kehidupan ini.
Tidak tersedia versi lain