Text
Saleh Ritual Saleh Sosial
Kita patut bersyukur dengan perkembangan kehidupan beragama di tanah air kita dewasa ini. Begitu semarak. Kecintaan dan ghairah umat Islam terhadap agamanya dewasa ini tak diragukan lagi, luar biasa adanya. Mereka lupa atau tak menyadari bahwa ghairah terhadap agama pun, bila terlepas dari control akal sehat, bisa membahayakan agama yang justru di-ghairah-i atau membahayakan diri sendiri. Kita menyembah dan mengabdi kepada Allah dalam segala gerak-langkah hidup kita. Namun sayang, sering kali kita bukan saja membatasi penyembahan dan pengabdian dalam ritus-ritus khusus, bahkan masih pula mendangkalkannya dalam pengertian fiqhi-nya yang lahiriah. Gerak-laku kita di dalamnya sering kali sekedar gerak-laku rutin yang kosong makna. Dari sinilah bermula ungkapan dikotomis yang sungguh tidak menguntungkan bagi kehidupan beragama di kalangan kaum Muslim, yaitu ungkapan tentang adanya kesalehan ritual di satu pihak dan kesalehan sosial di pihak yang lain. Padahal kesalehan dalam Islam hanya satu, yaitu kesalehan muttaqi (hamba yang bertakwa) atau mukmin yang beramal saleh. Kesalehan yang mencakup sekaligus ritual dan sosial.
Tidak tersedia versi lain