Text
Harmonika Lelaki Sepi
Puisi-puisi anggitan Wirambara laksana igau kenangan, memori yang menjelma dari citra-citra lihatan dan suara. Serupa suara yang lama terkandung di senyap kalbu, lantas lahir sebagai bayi-bayi kedirian.
(Khrisna Pabichara, esais dan cerpenis)
Satu lagi penyair dari dunia maya akan menantang imajinasi anda!
(Nanang Suryadi, fordisastra.com)
Puisi bisa juga berasal dari kecemasan. Freud-ian, seolah reaksi-formasi, penyair hadir untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan sekaligus mencoba menjawabnya. Andi berada pada jalan itu. Matanya memandang masalah, kakinya menendang masalah, tetapi sungguh, di balik itu kita bisa merasakan sesungguhnya ia mencintai masalah-masalah tersebut.
(Pringadi AS, Pecinta Sastra)
Tidak tersedia versi lain