Text
CONSERVATIVE TURN : Islam Indonesia dalam Ancaman Fundalisme
Sejak runtuhnya Orde Baru Suharto, Islam Indonesia ditengarai mengalami conservative turn (pembelokan ke arah konservatif). Beberapa gejala yang teramati misalnya konflik antar-agama di beberapa daerah, aksi teror menjelang Natal di beberapa gereja, teror bom Bali (I dan II) yang menewaskan ratusan jiwa, upaya memasukkan Piagam Jakarta ke dalam tubuh Konstitusi, pemberlakuan perda syariah di daerah-daerah, konflik internal antara kubu puritan dan kubu progresif di tubuh organisasi Islam arus utama (NU dan Muhammadiyah), gejala konservatisme MUI (fatwa kesesatan Ahmadiyah dan paham sekularisme, pluralisme, dan liberalisme; keterlibatan dalam aksi demonstrasi jalanan menentang pornografi dan pornoaksi); menguatnya jaringan Islam konservatif lintas-negara, terutama melalui poros pendidikan Indonesia-Timur Tengah, terbentuknya Komite Persiapan Pelaksanaan Syariah Islam (KPPSI); munculnya upaya menghidupkan lagi cita-cita pendirian Negara Islam Indonesia (NII).
Dengan meneliti berdasarkan studi lapangan atas 4 kasus (MUI, KPPSI, pertarungan kubu progresif vs puritan di Muhammadiyah, gerakan radikal di Solo), buku ini mencoba menawarkan penjelasan yang mendetail dan mendalam tentang fenomena conservative turn di tubuh Islam Indonesia pasca Orde Baru.
Judul buku ini tidak serta merta menggambarkan realitas yang sebenarnya tentang islam di Indonesia yang serba kompleks dan dinamis, tetapi penting untuk dibaca. Setidak-tidaknya, para penulis telah mencoba memaparkan hasil penelitian di anahnya masing-masing. Tetapi, Islam Indonesia terus saja bergerak tanpa henti untuk menemukan format yang lebih ramah, terbuka, inklusif, moderat, dan modern.
-Ahmad Syafii Maarif
Ketua PP Muhammadiyah 2000-2005
Tidak tersedia versi lain